Orang bilang jaman sekarang susah, mau cari pekerjaan untuk mendapatkan duit harus mengeluarkan duit
terlebih dahulu. Mau membuka usaha juga harus punya modal berupa duit.
Loh, kok begitu ? Ah saya tidak begitu paham dengan dunia semacam itu.
Meski saya sering mendengar cerita betapa mahalnya ongkos yang harus
kita keluarkan untuk menjadi seorang PNS misalnya. Atau juga betapa
banyaknya duit yang mesti kita siapkan untuk membuka
sebuah usaha. Yuk kita berpikir realistis saja, bahwa kita memang hidup
di jaman yang (hampir) segala sesuatunya diukur dan ditentukan dengan duit. Dan menurut saya memang benar bahwa untuk mendapatkan duit
ya memang harus pakai duit. Tapi duit yang saya maksud disini bukan
uang, melainkan sikap, kebiasaan, attitude, mental dan cara berpikir. Duit
yang saya maksud disini lebih hebat dan memiliki kekuasaan besar
menentukan berhasil tidaknya kegiatan kita mengumpulkan duit. Karena duit
yang ini berhubungan langsung dengan Alloh SWT, Tuhan Maha Esa yang
Maha Rahman dan Rahiem. Jadi mari kita pelajari dan jadikan pondasi
dalam rangka ber wirausaha mencari duit.
DUIT, D = Doa
Yang pertama adalah doa. Doa itu sumber
kekuatan, sumber pengharapan dan sumber segalanya. Cobalah untuk tidak
berdoa dalam sehari saja, kita akan kehilangan semangat hidup. Sebab
semangat hidup kita terbangun dan tumbuh bersama harap
an-harapan yang ingin kita capai. Dan harapan itu adalah doa-doa kita. Berdoa dengan penuh kesungguhan setiap kali hendak bekerja atau melakukan aktifitas ber wirausaha akan memberikan energi positif yang juga akan menghindarkan kita dari melakukan hal-hal yang tidak jujur dan tercela.
an-harapan yang ingin kita capai. Dan harapan itu adalah doa-doa kita. Berdoa dengan penuh kesungguhan setiap kali hendak bekerja atau melakukan aktifitas ber wirausaha akan memberikan energi positif yang juga akan menghindarkan kita dari melakukan hal-hal yang tidak jujur dan tercela.
DUIT, U = Usaha
Setelah menjadikan doa sebagai pijakan
awal setiap kali kita beraktifitas mencari duit. Maka langkah
selanjutnya adalah usaha. Usaha adalah bentuk nyata dan manifestasi
serta bukti kesungguhan kita atas doa-doa yang kita panjatkan. Berdoa
saja tanpa melakukan usaha tak ubahnya seperti meminta surga tetapi
enggan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Melengkapi usaha dengan penuh
kesungguhan, profesionalisme dan kejujuran adalah rahasia kedua kita
dalam mencari duit
DUIT, I = Ishlah
Bahasa moderennya introspeksi atau
perbaikan. Setelah doa dalam kesungguhan hati dan diikuti dengan usaha
yang direncanakan dan dikerjakan sebaik-baiknya. Maka langkah ketiga
adalah ishlah, introspeksi untuk melihat adakah kekurangan atau
kesalahan dalam hal-hal yang telah kita lakukan. Jika ada maka bersegera
memperbaikinya adalah kunci ketiga bagi kita untuk membuka pintu rezeki
dalam mencari duit.
DUIT, T = Tawakkal
Kunci dan rahasia terakhir adalah
tawakkal, penyerahan diri secara totalitas kepada kuasa Alloh SWT. Tentu
tawakkal ini dilakukan setelah kita memenuhi semua kewajiban sebagai
makhluq. Berdoa, Ber usaha dan melakukan perbaikan adalah bagian dari
kewajiban yang harus kita tunaikan. Tawakkal membuat hati kita tenang
dan tenteram tidak peduli apapun yang terjadi berkenaan dengan ketentuan
Alloh SWT, sebab Alloh SWT maha baik dan semua perbuatan-Nya baik.
Selain itu, tawakkal juga memberikan kita energi untuk tidak cepat
menyerah atau berputus asa atas hambatan yang mungkin timbul. Tawakkal
akan mendorong kita menjadi pribadi yang tangguh dan tidak cengeng,
sebab dalam tawakkal ada keyakinan luar biasa atas kekuasaan Alloh SWT
yang maha menentukan.
Nah kiranya itulah duit yang harus menjadi modal kita dalam ber wirausaha. Jadi selamat ber wirausaha dan selamat ber DUIT (ber DOA, ber USAHA, ber ISHLAH dan ber TAWAKKAL), insya alloh akan kita dapati bahwa Alloh SWT ;
- Maha menerima dan mengabulkan setiap doa-doa yang dipanjatkan dengan penuh kesungguhan.
- Maha tidak menyia-nyiakan usaha yang dilakukan hamba-Nya dengan penuh profesionalisme dan kejujuran.
- Maha menerima taubat dan ishlah yang kita lakukan dengan penuh pengharapan.
- Dan, maha mencukupi orang-orang yang ber tawakkal hanya kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar