Selasa, 11 Mei 2010
Apabila dilihat dari ‘tradisi’ keluarga
seharusnya pemuda bernama lengkap MGS Syaiful Fadli menjadi seorang
pengajar ataupun pegawai negeri sipil (PNS). Maklum, orang tua dan
keluarga besarnya adalah guru
dan PNS. Namun, darah yang mengalir dalam
diri Syaiful berbeda. Pemuda kelahiran 26 September 1980 ini memilih
dunia bisnis sebagai lakon kehidupannya. Jiwa bisnis Syaiful sudah
terlihat sejak dirinya kuliah di Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknik, Universitas Sriwijaya (Unsri). Kala itu, Syaiful bersama
beberapa rekannya giat membuka usaha penyewaan komputer. “Saat itu saya
berkeinginan menjadi wirausahawan. Juga, tidak ingin seperti sebagian
besar mahasiswa yang bercita-cita menjadi seorang pekerja atau
profesional usai lulus kuliah,” kenangnya.
Untuk memantapkan
keinginannya, Syaiful rajin mengikuti berbagai seminar wirausaha. Salah
satu tema yang pernah diikuti adalah tentang bisnis properti. Tema
inilah yang menjadi pemicu untuk bergelut di bisnis properti hingga
sekarang. “Pembicaranya saat itu memaparkan tentang kesuksesan Ciputra.
Dari sinilah saya mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa menjadi salah
seorang pebisnis properti sukses seperti sosok beliau,” ungkapnya.
Setelah itu, tepatnya 2005, Syaiful bersama istrinya mendirikan CV
Sehati Properti dengan modal Rp 30 juta. Tentu saja modal tersebut
sangat terbatas untuk memulai bisnis properti. Karena itu, ia harus
‘memutar otak’ untuk mencari strategi yang tepat agar bisnisnya bisa
berjalan. Diantaranya memilih proyek renovasi sebagai garapan awal.
Dengan demikian, ia tak harus membeli lahan yang harganya tentu mahal.
Pasar utama jasa renovasi rumah Syaiful saat itu adalah rekan-rekan dan
dosen-dosen di kampusnya.
Pemasarannya lebih banyak dilakukan
dari mulut ke mulut. Setelah berjalan dua tahun, Syaiful mulai
mendapatkan proyek yang tergolong besar, yakni membangun sebuah lokasi
usaha catering beserta penginapan bagi karyawannya, seluas 1300 meter
persegi. Setelah itu, Syaiful mendapat tawaran untuk mengembangkan lahan
seluas 2000 meter persegi di lokasi yang cukup strategis di pusat kota
Palembang. Ia menerima tawaran itu karena hanya dengan membayar uang
muka, lahan tersebut sudah bisa dikelola. Syaiful kemudian membangun
proyek perumahan yang diberi nama Kencana Hati I. Di lahan tersebut, ia
berhasil menjual 9 rumah dan 3 ruko. “Inilah titik awal, kami menjadi
pengembang sebenarnya,” terangnya.
Tak ingin berpuas diri,
Syaiful terus menambah wawasan dan jaringannya. Untuk itu, ia mengikuti
program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010. Dalam program tersebut,
Syaiful berhasil menjadi Pemenang II WMM 2010 Kategori Mahasiswa
Pascasarjana dan Alumni Bidang Usaha Industri dan Jasa. “Program ini
penting untuk menambah wawasan, akses, dan jaringan. Saya pun bisa
membesarkan usaha melalui pinjaman yang diberikan Bank Mandiri,”
ungkapnya.
Selain pinjaman, Syaiful juga mendapatkan dukungan
pembinaan Bank Mandiri antara lain menjadi peserta pelatihan Business
Ethic dan Regional Entrepreneurship Summit pada bulan Juli lalu.
Selanjutnya, usaha yang dirintis Syaiful mengalami perkembangan yang
pesat. Hingga saat ini Sehati Properti sudah membangun 8 perumahan
dengan total 300 unit, dan omzet per tahunnya telah mencapai Rp 10
miliar. Ke depan, ia menargetkan bisa membangun perumahan yang berkonsep
kota satelit, seperti yang telah dibangun Ciputra. Dari perjalanannya
ini Syaiful ingin memberikan contoh sekaligus motivasi agar setiap orang
memiliki keberanian untuk menjadi wirausahawan. Menurutnya, modal
bukanlah segalanya untuk memulai bisnis. Hal yang justru lebih penting
adalah kejelian dan kepercayaan. “Kepercayaan bisa didapat melalui
karakter. Nah, dari karakter inilah teman atau orang di sekitar kita
bisa percaya untuk memberikan berbagai bantuan. Serta, harus memiliki
mimpi untuk menjadi orang sukses,” ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar