Unggul
pada desain dan kualitas, Willy Aristaking sukses berbisnis aquascape.
Produk yang dijual dengan harga mulai Rp 6 juta hingga Rp 42 juta itu
laris di pesan pelanggan.
Workshop
Wirausaha Muda Mandiri di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun
2009 beberapa
waktu yang lalu sangat berkesan bagi Willy Aristaking. Motivasi kewirausahaan yang disampaikan para pembicara serta kisah sukses bisnis para finalis yang dipamerkan telah memacu mahasiswa jurusan perikanan ini untuk ikut membuka usaha. “Tahun depan kita sudah harus punya usaha,” ucap Willy kepada beberapa temannya sesama peserta workshop saat itu.
waktu yang lalu sangat berkesan bagi Willy Aristaking. Motivasi kewirausahaan yang disampaikan para pembicara serta kisah sukses bisnis para finalis yang dipamerkan telah memacu mahasiswa jurusan perikanan ini untuk ikut membuka usaha. “Tahun depan kita sudah harus punya usaha,” ucap Willy kepada beberapa temannya sesama peserta workshop saat itu.
Tak
hanya diucapkan, tekad itu ternyata betul-betul direalisasikan Willy
pada awal 2010 lah. Ia pun mulai melirik usaha di bidang desain aquarium
air tawar (aquascape) “Waktu itu ada teman yang membuat aquascape.
Karena saya kagum oleh keindahannya, maka saya pun mulai mencoba untuk
membuatnya,” ujar Willy yang saat itu duduk di semester enam.
Meskipun
hasil produksinya saat itu masih belum terlalu bagus, ternyata banyak
yang menyukainya. “Sejak itu muncul ide saya untuk serius berbisnis
aquascape,” ungkap anak muda kelahiran Palembang ini. Bersama empat
orang temannya, Willy mencoba mengajukan proposal permohonan dana
bantuan usaha ke kampusnya. Beruntung mereka mendapatkan kepercayaan
dari IPB dan bisnis ini pun segera direalisasikan.
Dengan
modal dari IPB, Willy dan teman- teman membuat beberapa aquarium dengan
desain semenarik mungkin. Produk ini kemudian mereka pamerkan di stand
IPB di dalam sebuah pameran di Jakarta Convention Center. “Saat itu
berhasil terjual tiga aquarium dengan harga masing-masing Rp 1 juta,”
ungkap pemenang kedua tingkat nasional Wirausaha Muda Mandiri bidang
industri kreatif tahun 2011 ini.
Namun
demikian, para pembeli komplain karena tanaman hiasan aquarium tersebut
mati hanya dalam waktu 1 bulan. “Tentu saja ia kecewa, dan setahun
kemudian saya bayar lunas kekecewaan tersebut dengan memberikan aquarium
secara gratis,”ujar Willy.
Kekecewaan pelanggan itu menjadi pelajaran bagi Willy. Ia pun melakukan riset agar bisa menghasilkan produk berkualitas.
Hasilnya
lahirlah aquarium air tawar yang dirancang sedemikian rupa secara
biologis maupun fisika sehingga minim penggantian air dan tanpa
pengurasan. Selain itu, produk yang dihasilkan Akvorista, brand usaha
yang dikelola Willy, juga dilengkapi garansi dan free maintenance.
“Untuk
menciptakan costumer experience bagi para pelanggan, kami selalu
memberikan hasil dekorasi yang melebihi ekspektasi mereka. Tidak seperti
jasa aquascape lain yang butuh waktu 2 sampai 3 bulan, hasil karya kami
hanya membutuhkan waktu 1 bulan karena semua bahan baku dipersiapkan
sendiri secara khusus,” ungkap Willy sambil berpromosi.
Dengan
kualitas yang terjaga, aquarium yang dijual mulai dengan harga Rp 6
juta hingga Rp 42 juta ini laris dipesan pelanggan. “Sekitar 70%
pelanggan kami adalah perorangan, sedangkan sisanya
perkantoran,”ujarnya. Di antara pelanggan perkantoran aquarium yang
diproduksi Willy adalah Aquarium Air Tawar TMII, PT Pembangunan
Perumahan dan sebuah perusahaan pembiayaan nasional.
Predikat
sebagai pemenang WMM menjadi modal tersendiri tersendiri bagi Willy
dalam mengembangkan usahanya. “Saya menjadi lebih percaya diri dalam
menghadapi klien-klien perkantoran. Selain itu, calon pembeli juga
menjadi lebih yakin dengan kredibilitas kami,” ujarnya.
Tak
hanya itu, Willy yang hobi traveling ini juga merasa beruntung bisa
menjadi bagian dari WMM karena mendapatkan banyak kenalan sesama
pebisnis muda untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. “Berbagai
workshop dan pelatihan yang diberikan oleh Bank Mandiri juga sangat
membantu saya dalam menjalankan dan mengembangkan usaha,” ujar Willy.
Saat
ini Willy masih fokus untuk mengembangkan pemasaran, terutama di
wilayah Jabodetabek yang memiliki pasar yang sangat besar dan potensial.
Langkah pengembangan berikutnya adalah dengan membuka cabang di
Surabaya dan Bali.“Saya juga berencana untuk mengembangkan bisnis
tanaman air dengan koleksi tanaman dari seluruh dunia yang diriset dan
dikembangkan di laboratorium,”ujarnya.
Sumber : http://wirausahamandiri.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar